Rabu, 23 September 2009

Tips Mudah Membaca Cepat dan Meningkatkan Kecepatan Baca

Anda ingin membaca lebih cepat dari biasanya?

Berikut saya sajikan beberapa tips mudah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan baca. Jika Anda melaksanakannya, maka saya yakin kecepatan baca Anda akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Selamat mencoba.

1. Sediakan waktu tiap hari minimal 10 menit untuk membaca apa saja dengan penuh perhatian

Membaca lebih cepat diperoleh dari kebiasaan membaca. Untuk itu paksakan diri Anda untuk menyediakan waktu khusus 10 menit tiap hari untuk membaca apa saja dengan satu catatan: penuh perhatian. Hal ini dilakukan untuk melatih koordinasi antara mata, otak dan konsentrasi. Walaupun hanya menghabiskan waktu 10 menit, dengan konsentrasi tinggi Anda bisa menyelesaikan beberapa artikel atau bahkan puluhan halaman buku. Cobalah!

2. Paksakan diri Anda untuk membaca lebih cepat dari biasanya

Terkadang kita sudah merasa nyaman dengan cara baca saat ini. Untuk itu keluarlah dari comfort zone dan paksakan diri Anda untuk membaca lebih cepat dari biasanya. Apakah kemudian Anda menjadi kurang memahami isi bacaan? Tidak mengapa, pada awal memaksakan diri membaca lebih cepat, akan ada pengertian yang hilang karena sedang terjadi penyesuaian. Lama kelamaan, koordinasi mata, otak dan konsentrasi Anda akan semakin baik dan kecepatan tidak lagi mempengaruhi kurangnya pemahaman isi bacaan, malah bisa memperbaikinya.

3. Hindari kebiasaan buruk dalam membaca seperti gerakan bibir atau vokalisasi

Jika Anda membaca posting sebelumnya tentang Hambatan Dalam Membaca Cepat dan Cara Mengatasinya, maka gerakan bibir dan vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis menjadi setara kecepatan bicara. Hindari hal tersebut. Cara mudah untuk mengurangin gerakan bibir dan vokalisasi adalah dengan meletakkan pensil diantara kedua bibir Anda. Jika mulut mulai berbicara, Anda akan merasakan pensil yang jatuh dan ulangi terus sampai kebiasaaan tersebut hilang.

4. Latih kemampuan mengenali ide pokok

Dalam setiap bahan bacaan, selalu ada ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi. Ketika Anda membaca, berhenti sejenak dan perhatikan baik-baik judulnya. Coba Anda duga isi tulisan dengan mengandalkan judulnya. Setelah itu mulailah membaca dan kenali ide pokok. Anda akan merasakan kemampuan mengenali poin-poin utama atau ide pokok meningkat. Nantinya Anda bahkan bisa menceritakan kembali tulisan yang Anda baca dengan bahasa Anda sendiri.

5. Jangan pernah mundur kebelakang (regresi)

Seringkali membaca menjadi lambat karena sebentar-sebentar Anda ingin membaca kembali apa yang telah dilewati sebelumnya. Misalkan Anda membaca dua baris pertama dan kemudian mulai membaca baris ketiga. Pada saat itu Anda merasa kurang paham akan isi bacaan mengulang kembali baris pertama dan kedua tadi. Cara ini akan sangat mengganggu kecepatan baca Anda. Paksakan untuk tidak mundur ke belakang dan yakinkan diri kalaupun Anda belum mengerti pasti ada kalimat lanjutannya yang menjelaskan. Kalaupun Anda sangat ingin mundur ke belakang dan mengulang lagi baris-baris sebelumnya, lakukan setelah Anda menyelesaikan bacaan tersebut secara keseluruhan.

6. Cintai kegiatan membaca dan jadikan sebagai kebiasaan

Orang yang hobby membaca secara relatif akan memiliki kecepatan baca jauh lebih baik meskipun tanpa latihan khusus membaca cepat. Mengapa demikian? Dengan rajin membaca, perbendaharaan kosa kata Anda akan semakin kaya. Tidak hanya itu, Anda juga mengetahui lebih banyak hal dan pengetahuan tersebut akan membantu untuk memahami buku atau bahan bacaan yang baru dengan lebih cepat. Dengan rajin membaca Anda juga akan mengenali jenis bacaan yang berbeda dan cara membacanya secara efektif. Misal membaca koran tidak sama dengan membaca novel. Membaca artikel juga berbeda dengan membaca text book yang berat. Semakin terbiasa Anda akan merasakan perbedaannya dan pendekatan yang tepat untuk tiap jenis bahan bacaan. Apakah Anda siap melaksanakan keenam tips sederhana di atas? Mulailah dari sekarang dan rasakan perbedaannya. Untuk teknik-teknik membaca cepat lainnya, dapat Anda temui pada kategori Speed Reading.

Pentingnya Sikap Tubuh dalam Membaca

Membaca cepat tidak hanya terkait dengan teknik mengenali kata ataupun menghilangkan kebiasaan buruk yang menghambat. Salah satu aspek yang sering dilupakan adalah sikap atau postur tubuh ketika membaca.

Coba perhatikan berapa banyak orang membaca sambil tiduran, membaca sambil duduk di kursi malas, membaca terlalu dekat maupun posisi yang tidak tepat lainnya. Cara-cara seperti ini menghambat kemampuan membaca cukup signifikan dan perlu diperbaiki jika ingin menjadi pembaca yang lebih baik.

Membaca sambil tiduran dengan sebuah tangan memegang buku dan tangan satunya sebagai alas kepala akan membuat cepat lelah dan kesemutan. Selain itu posisi ini dalam jangka panjang membuat mata rusak dan membuat proses membaca tidak efektif. Membaca sambil duduk santai di kursi malas atau sofa yang terlalu nyaman membuat tubuh dalam kondisi rileks berlebihan sehingga cenderung malas. Biasanya kecepatan baca juga akan cenderung melambat.

Lantas posisi seperti apa yang terbaik ketika membaca?

1. Rileks namun siaga

Tubuh yang rileks membantu penyerapan informasi yang lebih baik. Disamping itu sekaligus meningkatkan konsentrasi dan kecepatan. Carilah tempat duduk yang nyaman, punggung tegak, dan leher dalam kondisi rileks. Hindari kursi yang terlalu santai dan miring ke belakang karena cenderung merangsang tubuh menjadi malas dan mengirim sinyal untuk membaca dengan santai. Jika Anda memiliki meja kerja sendiri, tempatkan buku di atasnya persis seperti ketika membaca di perpustakaan. Cara ini akan meringankan beban tangan dalam membolak-balik halaman terlebih untuk buku yang tebal dan berat.

2. Jarak antara mata dan tulisan

Membaca akan menjadi lambat ketika mata sudah mulai lelah. Jika itu terjadi, cobalah keluar ruangan sebentar dan pandanglah langit, gunung, bangunan atau benda apapun yang terjauh yang dapat Anda lihat. Tutup mata Anda, tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan sambil merasakan kehangatan dan kenyamanan yang menjalari tubuh.

Lakukan hal yang sering diajarkan oleh para guru dan orangtua kita, jaga jarak yang baik antara mata dan tulisan. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh. Jarak yang terlalu dekat akan mengurangi bidang pandang dan membuat mata bekerja lebih keras. Sedangkan jarak yang terlalu jauh membuat tulisan kurang jelas dan terlihat kabur. Jarak ideal sekitar 30 cm kecuali jika mata Anda membutuhkan jarak pandang ideal yang berbeda karena satu dan lain hal.

3. Hindari gerakan tubuh yang tidak perlu

Pernahkah Anda menyadari seseorang mengetuk-ngetukkan kaki ke lantai sambil membaca? Orang yang lain mungkin menepuk-nepuk pulpen ke pipi. Gerakan tersebut merupakan respon alami tubuh ketika sedang berpikir, menganalisa, gelisah, atau tidak yakin akan sesuatu. Di sisi lain gerakan tersebut juga mengambil energi yang sebenarnya bisa difokuskan untuk kegiatan membaca itu sendiri. Sadarilah gerakan-gerakan tersebut dan hindari gerakan yang tidak perlu.

4. Kerjasama dua tangan

Ketika kecepatan baca mulai meningkat, kecepatan dan kerjasama kedua tangan dalam memegang buku, mengarahkan mata untuk membaca tulisan, dan membolak-balik halaman menjadi penting. Teknik menggunakan kedua tangan ini Insya Allah akan saya posting dalam kesempatan berikutnya.

Secara sederhana, gunakan tangan kiri untuk membuka atau menekuk buku sehingga terbuka lebar dan mudah dibaca. Sedangkan tangan kanan berguna untuk menunjuk teks (pacing) untuk mengajak mata bergerak lebih cepat. Ketika hampir menjelang akhir halaman, tangan kanan bersiap membalik ke halaman berikutnya dan langsung membaca tanpa menghabiskan banyak waktu karena setiap detik berharga.

Jangan remehkan posisi tubuh dalam membaca. Sikap tubuh akan menentukan apakah Anda membaca dengan cepat dan efektif atau sebaliknya membuat Anda membaca dengan lambat dan kurang bersemangat.

Anda punya pendapat lain? Silakan sampaikan pandangan Anda di kolom komentar.

Senin, 03 Agustus 2009

Megabrain Learning System (MLS)

Apa sih Megabrain Learning System (MLS)?
MLS adalah sebuah cara baru yang revolusioner untuk digunakan dalam meningkatkan keterampilan belajar dan kecerdasan berpikir supaya anak lebih kreatif dalam belajarnya. Program ini ditujukan bagi usia 8-18 tahun.

Apa saja Keunggulan MLS ?
Keunggulan program Megabrain Learning System adalah lebih menekankan pada praktek dan pengaplikasian ke dalam pelajaran sekolah, formula menjadi siswa berprestasi dan memberikan cara jitu.

Apakah Megabrain For Children (MFC) ?
MFC adalah sebuah program yang didesain untuk anak usia 4-7 tahun dalam melatih memori, pemetaan pikiran dan teknik membaca cepat sebagai pondasi cara belajar anak. MFC menggali 8 kecerdasan anak yang dipelopori oleh Howard Gardner.

Mengapa Belajar Megabrain for Children (MFC)?
Secara psikologis anak usia 4 tahun telah memiliki kemampuan sadar ruang waktu, bilangan serta telah memiliki imajinasi dan kreativitas. Mereka dapat menggunakan istilah lucu dan senang berbicara. Melewati usia 4 tahun, kemampuan ini makin berkembang. Mereka membutuhkan dukungan untuk membangun kecerdasan. Masa untuk menggali kecerdasan ini memerlukan teknik dasar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan usia mereka dalam usia ini, perlu diperkenankan dasar teknik belajar yang sistematis dan efektif sesuai cara otak bekerja. Selain itu, harus ditumbuhkan rasa senang pada diri anak untuk belajar.

Apa Manfaat Megabrain For Children?

  • Meningkatkan kemampuan berimajinasi
  • Mengembangkan kreativitas
  • Mengajarkan keyakinan dalam belajar
  • Melatih kemampuan mengingat
  • Mengajarkan mengingat dengan urutan
  • Meningkatkan integrasi kedua sisi otak
  • Mengembangkan kemampuan memperhatikan
  • Meningkatkan kemampuan berpikir
  • Mengaktifkan otak kanan untuk menerima informasi baru dan membantu memindahkan informasi tersebut ke dalam bank memori jangka panjang
  • Mengembangkan kemampuan belajar anak

Teknik Megabrain terdiri dari:

  1. Teknik Memori
    Teknik ini menggunakan imajinasi dan kreativitas dengan menggunakan bentuk warna dan berbagai sistem untuk menghafal.
  2. Peta Pikikiran
    Teknik ini mengajarkan dasar meringkas dan mengetahui inti permasalahan secara terstruktur.
  3. Teknik Membaca Cepat
    Teknik ini mempersiapkan dasar membaca cepat kepada anak.
  4. Kreativitas
    Teknik ini menggunakan cerita, gambar, permainan dan lain-lain yang bertujuan menggali potensi kreatif anak.

Pelatihan ini bertujuan untuk:

  • Memperkenalkan metode belajar efektif yang dapat menjadi solusi bagi kesulitan belajar bagi guru, siswa dan individu
  • Memberikan penigkatan kemampuan belajar dan hasil belajar para siswa sekolah dasar, menengah pertama dan menengah umum sehingga anak memiliki keterampilan belajar melalui guru di sekolahnya
  • Meningkatkan daya kerja SDM guru di sekolah sebagai investasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih bermutu dalam rangka mencapai predikat sekolah unggul

Meningkatkan produktivitas SDM dalam mengoptimalkan potensi diri sehingga mampu memberikan kontribusi besar bagi pekerjaannya

Selasa, 14 Juli 2009

MENGENAL GAYA BELAJAR ANAK



Setiap individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar. Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar Visual (belajar dengan cara melihat), Auditory (belajar dengan cara mendengar), dan Kinesthetic (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). Pada dasarnya setiap individu menggunakan semua indera dalam menyerap informasi. Untuk lebih mengetahui gaya belajar si anak bacalah ketiga gaya belajar di bawah ini.

A. Auditory Learner
Auditory Learner adalah gaya belajar yang memanfaatkan kemampuan "pendengarannya" sebagai cara belajar yang disukainya (Auditory Learner). Beberapa ciri anak Auditory Learner antara lain:
1. Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas.
2. Mengenal banyak sekali lagu/iklan TV, dan bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplit.
3. Suka berbicara.
4. Kurang suka tugas membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik).
5. Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
6. Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
7. Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya, seperti: hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang baru, dsb.

B. Visual Learner
Visual Learner adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan "penglihatan" Beberapa karakteristik Visual Learner adalah:
1. Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar.
2. Saat petunjuk untuk melakukan sesuatu diberikan, biasanya anak ini akan melihat teman-teman lainnya baru dia sendiri bertindak.
3. Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan/ mengganti sebuah kata) saat mengungkapkan sesuatu.
4. Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain.
5. Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
6. Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan.
7. Biasanya anak semacam ini dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu.

C. Kinesthetic / Tactile Learner
Kinesthetic / Tactile Learner adalah seorang anak yang memanfaatkan "fisiknya" sebagai alat belajar yang optimal.
Beberapa karakteristiknya adalah:
1. Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya.
2. Sulit untuk berdiam diri.
3. Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan.
4. Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik.
5. Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar.
6. Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, dsb) bagi anak ini adalah hal yang sangat sulit.
7. Cenderung terlihat "agak tertinggal" dibanding teman sebayanya. Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang selama ini lazim digunakan di sekolah.

Minggu, 12 Juli 2009

Teknik Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan

Kedua belahan otak penting artinya. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak ini secara simbang, maka belajar terasa sangat mudah karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Orang yang masuk dalam kategori otak kiri dan ia tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa aktivitas otak kanan dalam hidup kita, ketidak seimbangan tersebut dapat mengakibatkan orang tersebut stress dan juga kesehatan mental dan fisik yang buruk. Kita dapat menggunakan beberapa strategi untuk menyeimbangkan fungsi belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Menyeimbangkan di sini tentu berarti membuat kedua belahan otak tersebut berfungsi ketika kita melakukan sesuatu. Strartegi yang dapat kita gunakan seperti menggunakan musik dalam melakukan aktifitas berpikir, serta berolahraga teratur.

Yang terpenting dalam kedua teknik tersebut adalah memunculkan keadaan yang relaks. Karena dengan keadaan relaks tersebut akan membuat koneksi atau hubungan antara kedua belahan otak menjadi cepat. Hal ini dapat kita lihat pada pemikir-pemikir bagaimana mereka menemukan ide dan inspirasi yang menghasilkan teori dan penemuan. Pada saat logika proses mengalami kemandegan, maka relaksasi dari sebuah kerja yang serius pun diperlukan. Enstein telah menulis banyak ide terbaik yang datang ketika bermimpi atau sedang bercukur. Seorang pemain drama terkenal Yunani, Euripides, ketika berendam dalam bak mandi, menemukan displacement teori. Newton, menemukan bayak ide-ide hebat ketika bermanja dalam kasih sayang ibunya. Dalam contoh-contoh di atas insight tidak datang pada saat konsentrasi penuh pada apa yang kita pikirkan, walaupun tahap berpikir focus merupakan hal yang penting untuk perisapan berpikir. Hal ini memberikan gambaran pada kita pentingnya belahan otak kanan pada kehidupan manusia.

Menggunakan Musik

Musik tentunya adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Musik merupakan ekspresi perasaan manusia, sehingga biasanya manusia menyukai musik karena hal itu seperti merefleksikan perasaannya, dan hal itu membuat manusia menjadi senang, dan nyaman. Hal inilah yang mungkin membuat manusia menyukai musik dan menjadikan musik bagian dari kehidupannya.

Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, perlu dimasukkan musik dan estetika dalam pengalaman belajar kita, dan memberikan umpan balik positif bagi diri kita. Semua itu menimbulkan emosi positif, yang membuat otak kita lebih efektif. Emosi yang positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang berujung kepada keberhasilan, sehingga kita memperoleh kehormatan diri yang lebih tinggi, yang membuat emosi menjadi lebih positif.

Dalam belajar misalnya, kita dapat berpikir sambil mendengarkan musik yang memang kita sukai. Dengan kita mendengarkan musik yang kita sukai membuat kita merasa senang, relaks sehingga merangsang fungsi belahan otak kanan, yang akan sangat membantu dalam proses belajar yang menggunakan belahan otak kiri.

Membiasakan Berolah raga

Cobalah eksperimen kecil ini. Berikanlah pertanyaan ini kepada teman kita”apa maksudnya ketika kita berkata fakta adalah cara mempermudah memahami pengetahuan”. Apakah mata teman kita bergerak ke kanan? Jika ya, maka berikanlah pertanyaan “bayangkanlah rumahmu dan hitunglah berapa jumlah jendela yang ada?”. Apakah matanya melihat kearah kiri ?. pada umumya, terutama pada orang-orang yang menggunakan tangan kanannya, sesunguhnya ia mengaktifkan fungsi belahan otak kiri (berhubungan dengan bahasa), maka akan dibarengi oleh aktifitas tubuh bagian kanan atau yang berorientasi pada bagian kaanan. Ketika belahan otak kanan berfungsi (berhubungan dengan gambar, atau tugas-tugas yang berhubungan dengan ruang) maka akan dibarengi oleh aktifitas tubuh bagian kiri.

Eksperimen di atas memberikan gambaran adanya koneksi atau hubungan antara belahan otak kiri dengan tubuh bagian kanan, dan belahan otak kanan dengan tubuh bagian kiri. Agar otak kita dapat berfungsi secara optimal dalam arti kita memfungsikan kedua belahan otak tersebut, maka penting sekali kiranya kita terbiasa menggerakan kedua bagian tubuh kita dengan sama baiknya. Misalnya tidak selalu menulis dengan tangan kanan, dan sama sekali tidak memberikan latihan pada tangan kiri untuk beraktifitas. Menggerakkan seluruh angota tubuh baik pada bagian kanan, mapun pada bagian kiri akan terasa mudah apabvila itu dilakukan dalam konteks berolahraga. Senam misalnya, merangsang seluruh bagian tubuh untuk bergerak dan hal baik untuk otak karena merangsang berfungsinya kedua belahan otak, baik otak kiri, maupun otak kanan.

Mengajarkan Anak Warna (Aktivitas Anak 8)

adalah permainan yang kadang aku maen ama anak,karena di rumah bosen cari ide :

tujuannya dari aktivitas ini adalah mengajarkan anak mengenai warna primer,sekunder dan tertier caranya mau tau aja dehh….

biasanya aku cuman beli di toko pembantu sebelah rumah kertas krep yang dicelupin bisa luntur ,aku ambil aja 5 gelas aqua yang udah gak kepakek ,warna pertama :biru,kemudian merah dan kuning

3 warna ini adalah warna primer ,setelah 3 warna ini sudah siap yah tunjukkan ke anak satu persatu ,gimana nyampurinnya supaya bisa menghasilkan warna hijau dan ungu dan oranye (ini adalah warna sekunder).berikutnya ibu2 yang cantik sudah bisa mengajarkan warna tertier

buat alternatif lainnya dari aktivitas pendidikan anak ini ,kalo mencari kertas krep susah pakai pewarna makanan aja ,bisa sekalian mengajarkan anak rasa aroma buah yang ada dalam pewarnanya itu .sejauh ini anakku sih enjoy aja menggunakan kertas krep dia juga bisa latihan motorik dengan menyobek2 atau meremas2 .SIPPPPP kan aktivitasnya …..

ini sederhana aja loo,cuman sayangnya banyak orang yang gak kepikir kalo udah sibuk urus anak iya kan ?dan ini biaya aktivitas pendidikan anak ini gak mahal kalo pakai kertas krep paling juga 2000 rupiah aja